Padang, Fakta Hukum Nasional _ Di tengah hiruk pikuk Kota Padang, suara dari jalanan kembali bergema. Kali ini, bukan sekadar keluhan individual, melainkan seruan terorganisir dari mereka yang peduli: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jarrak Sumatera Barat. Dengan nada keprihatinan yang mendalam, Jarrak menyoroti lambatnya respons Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang terhadap aduan masyarakat terkait kondisi jalan.
Bagi banyak warga Padang, jalan bukan sekadar infrastruktur, melainkan urat nadi kehidupan. Jalan yang rusak dan tak terawat bukan hanya menghambat aktivitas sehari-hari, namun juga bisa menjadi sumber bahaya dan bahkan melukai. Di sinilah peran LSM Jarrak Sumbar menjadi begitu penting. Mereka hadir sebagai jembatan suara antara masyarakat yang resah dengan pihak berwenang yang diharapkan bertindak cepat.
"Seharusnya, jika seorang kepala dinas itu memiliki kepekaan, respons cepat adalah sebuah keniscayaan. Perbaikan dan perawatan jalan adalah inti dari tugas pokok dan fungsinya," ujar Refnaldi dari Badan Pengurus Wilayah (BPW) LSM Jarrak Sumbar, dengan nada yang menggambarkan kekecewaan mendalam. Pernyataan ini bukan sekadar kritik, namun juga harapan agar para pemimpin di Kota Padang benar-benar hadir untuk rakyatnya.
Lebih dari sekadar menyoroti kinerja satu dinas, LSM Jarrak Sumbar menyampaikan pesan yang lebih luas dan menyentuh hati. Mereka merekomendasikan agar Pemerintah Kota Padang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jajaran pejabatnya. Kekhawatiran mereka bukan tanpa alasan. Integritas yang terbatas dari segelintir oknum, menurut Jarrak, berpotensi merusak cita-cita luhur Walikota Fadly Amran dan Wakil Walikota Maigus Nasir untuk membawa kemajuan bagi Kota Padang yang mereka cintai.
"Kita sangat menyayangkan jika ada pejabat yang integritasnya dipertanyakan justru menjadi penghalang bagi terwujudnya blue print pembangunan dan mencoreng niat baik kepala daerah yang baru," tegas Refnaldi. Ada nada kekecewaan yang terpancar, seolah Jarrak tak ingin semangat perubahan yang dibawa oleh pemimpin baru menjadi sia-sia hanya karena kurangnya kepekaan dan responsibilitas dari para pembantunya.
Pesan yang disampaikan LSM Jarrak Sumbar ini adalah cerminan dari harapan masyarakat yang mendambakan pelayanan publik yang prima. Mereka tidak hanya menuntut perbaikan jalan, tetapi juga menagih kepekaan dan integritas dari para pemimpin dan aparaturnya. Reevaluasi pejabat yang kurang responsif bukan hanya soal kinerja individu, namun juga tentang menjaga kepercayaan masyarakat dan memastikan visi pembangunan kota dapat terwujud dengan baik.
Di balik kritikan tajam ini, terselip sebuah harapan tulus: agar Kota Padang benar-benar menjadi kota yang maju dan warganya sejahtera. LSM Jarrak Sumbar, dengan segala keterbatasannya, memilih untuk berdiri di garda terdepan, menyuarakan keluhan dan harapan dari jalanan, demi sebuah Padang yang lebih baik. Ini adalah kisah tentang kepedulian yang tak kenal lelah, sebuah sentuhan hati dari masyarakat sipil untuk kotanya.. (Tim red)
