MENTAWAI, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui dinas pendidikan dan kebudayaan setempat tak henti memberikan support kepada generasi mudanya untuk berkompetisi pada ajang antar provinsi hingga nasional.
Salah satu yang teranyar dengan mengirimkan beberapa siswa mewakili Kabupaten Kepulauan Mentawai pada ajang Olimpiade Matematika Gasing Tingkat Nasional yang diselenggarakan di Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara 6-9 November 2024.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aban Barnabas Sikaraja, S.Pd menyebutkan, untuk mendapatkan utusan yang akan mewakili Kabupaten Kepulauan Mentawai seleksi dilakukan dengan sangat ketat.
"Ini penting dilakukan mengingat kegiatan tersebut merupakan ajang bagi para siswa utusan Mentawai menunjukkan kemampuan kompetisi terbaiknya, sekaligus sebagai ajang promosi bagi daerah kita," ungkapnya belum lama ini.
Dijelaskan, seleksi awal dilakukan terhadap 34 siswa dari berbagai tempat di Mentawai dengan melibatkan trainer yang juga hasil seleksi oleh Kampus Teknologi di Jakarta yang diketuai Profesor Johannes Surya.
"Dari seleksi ketat terhadap 34 siswa itu hasilnya sebanyak 5 orang, dan kemudian diseleksi lagi hingga menjadi 3 orang. Mereka yang terpilih ini berasal dari sekolah swasta Santo Petrus, dan telah diberangkatkan. Kegiatan berlangsung mulai 6-9 November 2024," ucapnya.
Menurutnya lagi, seleksi ini dilakukan sebagai bentu support dari pemerintah daerah agar anak-anak Mentawai bisa ikut dalam acara yang cukup bergengsi.
"Dari Mentawai mereka kita kirim ke Medan didampingi oleh Trainer yang sebelumnya telah diseleksi Pak Profesor Johanes Surya yang punya yayasan," tuturnya.
Dia juga menegaskan, tahun depan kegiatan seperti ini akan kita jadikan sebagai ajang tahunan. Termasuk Polisi Cilik (Pocil).
Khusus Pocil ini, sebutnya, sudah kita anggarkan untuk dilaksanakan tahun depan. Ditambah lagi dengan Olimpiade Gasing dimana pun acaranya akan dilaksanakan.
"Ya, generasi muda Mentawai harus kita support dalam bentuk anggaran. Tujuannya tentu agar memantik siswa-siswa dari sekolah -sekolah lain bisa kita ikutkan berkompetisi di tahun depan," katanya.
Ia berharap, nantinya peserta yang dilibatkan dalam ajang-ajang tersebut dapat lebih banyak, agar lebih banyak pula diikutkan. Awalnya, panitia memang meminta tiga, satu klub satu, dan ada pendampingnya dari dinas pendidikan.
Dengan keikutsertaan ini harapannya siswa dari Mentawai semakin dikenal. Disamping berkontribusi untuk Olimpiade Gasing Matimatika, juga mengenalkan Budaya Mentawai.
"Mudah-mudahan akan lebih banyak siswa yang kita ikutkan, bukan hanya ajang yang minta sedikit peserta dari sisi gasingnya saja, tetapi ada pertandingan dan kompetensi lain. Kalau bisa diikutkan lebih banyak lagi dari Mentawai, karena siswa-siswa Mentawai itu harapan kita. Kalau dapat, tidak tersaring dengan siswa yang ada di kota. Sehingga siswa kita dapat meraih juara olimpiade," pintanya.
Harapan ini tentu cukup beralasan. Karena menurutnya, mereka ditest secara akademi, literasi dan numerasinya.
"Jadi, yang ikut ini sudah kita seleksi dari berbagai sekolah dengan penyeleksi adalah Trainer. Kita dari dinas pendidikan memastikan yang menyeleksi mereka adalah betul-betul orang -orang yang berkompetensi dan pernah ikut. Saat ini pun mereka masih dipakai di daerah-daerah lain. Mereka adalah guru kita dari Mentawai," tukasnya.
Mengakhiri penjelasannya, Plt Kadis ini kembali berharap, ke depan peserta ajang bergengsi seperti itu harus lebih banyak lagi pesertanya.
"Kita dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mentawai siap memberikan support termasuk dukungan anggaran," ujarnya.
Sekaitan itu dia memastikan tahun 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mentawai siap memberikan support.
"Namun di 2024 ini kita tetap berupaya dan menyiasati ini agar anak-anak Mentawai jangan sampai putus semangat. Oleh karena itu tetap kita support, walaupun memang dari anggaran Jakarta," pungkasnya. (Muslim)