SOLO – Kontingen Kalimantan Timur berkomitmen untuk memaksimalkan ajang Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024 sebagai upaya memburu tiket menuju pelatihan nasional (Pelatnas). Venue berkualitas dan pengalaman Kota Solo menjadi tuan rumah multievent membuat kualitas pertandingan akan terjaga.
Kalimantan Timur mendarat di Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, pada Rabu (2/10/2024) pukul 09.45 WIB, setelah melewati penerbangan dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.
Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kalimantan Timur, Suharyanto, menjelaskan bahwa pihaknya bakal menerjunkan total 176 atlet untuk berjuang di PEPARNAS XVII Solo 2024. Para atlet ini akan mendapatkan dukungan dari 76 pelatih dan ofisial, serta 36 pendamping.
Lebih lanjut, Ia menyebut PEPARNAS XVII ini harus dimaksimalkan dengan baik oleh para atlet muda yang mewakili Kalimantan Timur. Sebab, pada ajang ini, NPC Indonesia akan menjaring bakat-bakat baru yang bakal ditarik mengikuti Pelatnas.
"Saya sudah sampaikan kepada teman-teman atlet dari Kalimantan Timur. Di Solo inilah, NPC Indonesia akan mencari atlet-atlet untuk regenerasi. Sudah tidak ada lagi istilahnya yang menjadi juara umum harus tuan rumah," tutur Suharyanto saat ditemui di Bandara Adi Soemarmo, Rabu (2/10/2024).
Itulah sebabnya, dia memberikan apresiasi terhadap kebijakan membedakan kategori untuk atlet elite dan nasional. Kategori elite diperuntukkan bagi atlet-atlet yang pernah meraih medali emas pada PEPARNAS sebelumnya, serta pernah tampil di ajang internasional seperti ASEAN Para Games, Asian Para Games, hingga Paralimpiade.
Dengan aturan semacam ini, menurut Suharyanto, semangat pembinaan atlet pada ajang PEPARNAS XVII ini bisa tetap dijaga. Hal ini pula yang mendorong atlet-atlet pendatang baru untuk tampil lebih maksimal di kategori nasional.
"Kebetulan, kalau di NPC Indonesia ini, regulasi yang diterapkan ialah atlet yang pernah mendapatkan medali harus mengikuti kategori elite. Jadi, atlet-atlet muda yang menjadi pendatang baru ini sangat antusias. Sistem inilah yang sangat bagus pada PEPARNAS ini," ujarnya.
Suharyanto merasa antusias dengan kesiapan Kota Solo yang memiliki rekam jejak panjang dalam menggelar multievent olahraga. Misalnya, Pekan Olahraga Nasional (PON) edisi pertama bergulir di kota ini pada 1948. Bahkan, ajang PEPARNAS edisi perdana tahun 1957 juga digelar di Kota Bengawan.
"Kota Solo ini memiliki aksesibilitas yang sangat ramah disabilitas, sehingga sudah tidak perlu diragukan lagi kesiapan Solo sebagai tuan rumah. Apalagi, selain penyelenggaraan PON dan PEPARNAS perdana juga digelar di sini," kata Suharyanto.
Kalimantan Timur Jadikan PEPARNAS XVII Solo 2024 Sebagai Wadah Buru Tiket Pelatnas
# BEDO NANGING DIGDOYO # BERSATUNYA PARA JUARA # BEDO NANGING DIGDOYO # BERSATUNYA PARA JUARA # BEDO NANGING DIGDOYO # BERSATUNYA PARA JUARA # BEDO NANGING DIGDOYO # BERSATUNYA PARA JUARA # BEDO NANGING DIGDOYO # BERSATUNYA PARA JUARA # BEDO NANGING DIGDOYO # BERSATUNYA PARA JUARA # BEDO NANGING DIGDOYO # BERSATUNYA PARA JUARA # BEDO NANGING DIGDOYO # BERSATUNYA PARA JUARA # BEDO NANGING DIGDOYO # BERSATUNYA PARA JUARA.red