BENGKALIS - Puluhan tukang becak motor Di Pulau bengkalis berharap bisa bertatap muka dengan DPRD atau pun Bupati dan Mereka Meminta pemerintah menerapkan aturan terkait transportasi online yang dinilai diskriminatif.
Salah seorang tukang Becak yang tidak mau di sebut nama nya mengeluh, akibat beroperasinya transportasi online di pulau Bengkalis sangat berdampak terhadap pendapatan tukang becak "Biasanya dalam sehari kami bisa bawa pulang Rp 100.000, sekarang sekitaran Rp 30.000 atau pun tidak ad hasil sama sekali, "katanya.
Kondisi itu menyebabkan tukang becak kewalahan membiayai kebutuhan hidup mereka dengan pengeluaran harian yang cukup tinggi, mereka harus bekerja lebih keras untuk memperoleh penghasilan yang lebih banyak. Bahkan beberapa dari mereka harus menarik becak hingga tengah malam Dan sudah ad juga yang menjual becak mereka.
Mereka juga kewalahan membiayai kebutuhan anak sekolah. Bahkan, menurut dia, ada beberapa anak tukang becak yang hampir putus sekolah karena orang tuanya tak lagi mampu membiayai kebutuhan sekolah. "Kondisi saat ini membuat para tukang becak menderita," katanya.
Begitupun, kata dia, sulit meminta regulator untuk menghapus transportasi online yang telah beroperasi. Mereka hanya meminta pemerintah untuk membuat dan menerapkan aturan dengan adil, tanpa ada perlakuan khusus yang seolah-olah memanjakan para penarik transportasi online
kami para tukang becak berharap bisa berhadapan langsung dengan pemimpin kabupaten bengkalis untuk membicarakan, kedepan nya kami para tukang becak untuk di beri luang buat kami utuk area pelabuhan dan roro jangan di serobot juga penumpang nya dan apa lagi untuk ongkos transportasi online lebih di murahkan. ungkapnya
Mereka juga meminta pemerintah memasukkan tukang becak dan keluarganya sebagai peserta penerima bantuan sosial mulai dari KIS, KIP, PKH hingga bantuan sosial lainnya yang diprogramkan pemerintah.
Hal ini dinilai mendesak karena kini perekonomian para tukang becak mengalami penurunan cukup signifikan. "Jika tak begini, akan semakin banyak masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan tanpa diperhatikan pemerintah," pungkasnya..( Ardes)