PONTIANAK _ Brigjen TNI Luqman Arief sebagai Dankolakops Rem 121 Alambhana Wanawwai Kalimantan Barat kembali memberikan apresiasi dan mengumumkan keberhasilan satgas TNI perbatasan RI - Malaysia dalam menggagalkan penyelundupan narkoba oleh satgas Yonzipur 5/ABW seberat 8.4 Kg, namun kali ini ada hal yang berubah dari sisi metode yang digunakan oleh penyelundup spesialis Sabu RI-Malaysia tersebut ungkapnya. Senin (12/8/2024).
"Kalau sebelum-sebelumnya, sektor barat khususnya wilayah Jagoi Babang sampai Temajuk Sambas adalah rute utama dari penyelundup, sekarang karena mereka sudah mulai kesulitan menembus pagar aktif masyarakat yang kita bentuk lewat program RADAR EMBRIO ANTI NARKOBA, akhirnya mereka mulai mencoba rute baru yaitu di Sektor timur. Tepatnya, kali ini di wilayah Sei Tekam Ketungau Hulu, jumlah berat penyelundupan di pecah lebih kecil, biasanya diatas 20 Kg, sekarang di pecah dibawah 10 Kg, karena sebelum tangkapan 8.4 Kg ini , 6 Kg juga Sabu berhasil digagalkan oleh satgas pamtas, tidak sampai 2 minggu yang lalu", ungkapnya.
Kronologis diawali dengan laporan dari masyarakat binaan program RADAR EMBRIO ANTI NARKOBA kepada anggota satgas pamtas Yonzipur 5/ABW di wilayah sekitar Sei Tekam, Ketungau Hulu Kabupaten Sintang, pada 10 Agustus 2024, tentang adanya kabar akan melintasnya barang haram tersebut dari Malaysia, satgas pamtas dibawah pimpinan Letkol Czi Shobirin Setio Utomo langsung menindaklanjuti dengan merancang operasi sergap/ambush dengan Fokus di jalan tikus yang sebelumnya sudah di petakan.
Tepat pada hari minggu 11 Agustus, Pukul 01 dini hari, tim sergap yang sudah siaga di titik yang diperkirakan di sekitar wilayah Sei Tekam memonitor gerak gerik mencurigakan dari 2 orang yang melintas dari arah perbatasan Malaysia melalui jalan tikus tersebut, tim sergap dengan sigap melakukan penyergapan dan pengejaran terhadap 2 orang tersebut, kedua orang tersebut lari tunggang langgang dengan arah terpisah masuk menuju wilayah tapal batas Malaysia sambil melemparkan barang bawaannya.
Setelah dipastikan tidak terkejar dan sudah masuk wilayah Malaysia, tim sergap kemudian melakukan penyisiran, dan ditemukan 1 Tas berwarna biru, yang setelah dibuka, didapatkan 8 paket Sabu, dengan berat lebih kurang 8.4 Kg.
Menyikapi semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi di perbatasan, terutama mengenai penyelundupan narkoba ini, Brigjen Luqman Arief mengatakan, Kemanunggalan TNI AD dengan masyarakat adalah satu-satunya cara yang paling efektif untuk mengatasinya.
"Para Agen Radar Embrio anti Narkoba ini akan saya pastikan ada di setiap jengkal tanah perbatasan, kolaborasi mereka dengan TNI AD menjaga NKRI ini dengan Maksimal". Pungkas Brigjen Luqman. (Yonzipur 5/ABW)