KOTA DUMAI _ Minggu (23/06/2024) Mengkalifikasi Tentang Pernyataan oknum wartawan bernama Armen Johar maupun percakapan di Aplikasi WhatsApp yang viral melalui pemberitaan sejumlah Media Online.
Kejadian yang mengheboh kan tentang Penghinaan Profesi Wartawan oleh Armen Johar, menjadi bahan perbincangan sejumlah Wartawan di karnakan keluarnya pernyataan sikap Armen di Sosmed terkait usaha para pengusaha Cluide Palm Oil (CPO) di Wilayah Dumai, Provinsi Riau, Armen mengaku sebagai yang mem Back Up CPO, lalu menyebut profesi Wartawan Amplop dan Wartawan dengan akan di kasi jatah Rp 20.000 serta Tikus-Tikus kecil.
Dalam peristiwa ini media ini langsung mengkonfirmasi dengan yang bersangkutan Armen Johan dengan terang terangan menjawab dan menceritakan .
Armen johan Menceritakan,"Peristiwa itu terjadi pada Selasa, (4/6/2024) di Dumai. Armen menjelaskan kepada media ini melalui telepon WhatsApp. Minggu, (23/06/2024), Pukul 14.14 WIB.
Dalam durasi pembicaraan Telepon WhatsApp selama 18.39 menit itu, Armen menjelaskan, bahwa saat itu ada rekan-rekan Wartawan dari Pekanbaru datang ke Dumai, menyinggahi setiap Gudang CPO, mengambil dokumentasi Foto dan Video.
Kemudian para Wartawan yang mengendarai Mobil diperkirakan berjumlah 4-5 orang menghubungi Armen untuk menengahi persoalan itu dengan berkoordinasi kepada para pengusaha CPO.
Ternyata, mediasi Armen ke pengusaha CPO tidak bisa memenuhi permintaan Tim Wartawan dari Pekanbaru karena di luar batas sehingga tidak bisa dipenuhi oleh pengelola CPO.
"Karena pengusaha CPO tidak bisa memenuhi permintaan mereka, maka saya menjadi sasaran mereka, secara emosi menyebut saya memback up pengusaha CPO. Mereka juga mengancam akan melaporkan saya dan pengusaha CPO ke Mabes Polri," kata Armen.
Dalam hal ini Armen juga mengaku bahwa dia dihubungi Larshen Yunus, dengan tujuan untuk memediasi masalah Gudang kepada pengusaha CPO, harapannya agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Saya dihubungi Larshen Yunus untuk memediasi masalah Gudang CPO, tujuannya untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, namun pengusaha tidak sanggup memenuhi permintaan mereka, sehingga berbalik sampai saya diserang rekan-rekan Media," ungkap Armen.
Armen menyebutkan, bahwa Saya sudah dipanggil dalam Forum pertemuan PWI Dumai, dan masalah ini sudah kelar setelah saya jelaskan," ungkap nya
Armen yang mengaku dan menegaskan tidak pernah ada niat untuk menciderai profesi Wartawan. Tetapi oknum yang menyebarkan berita yang sebagian tidak benar.
"Seperti yang disampaikan rekan-rekan oknum Wartawan dalam pemberitaan, itu semua tidak benar, sedikit memang ada juga benarnya karena saya sempat emosi atas tekanan kawan-kawan Wartawan menuding saya back up CPO dan melaporkan saya ke Polri," ulasnya.
"Makanya saya tidak mematikan HP dan selalu merespon setiap dihubungi kawan-kawan Wartawan dari mana saja untuk klarifikasi persoalan ini. Jujur, saya tidak menyebutkan semua Wartawan abal-abal, Amplop, kelas 20 ribu dan Tikus-Tikus kecil, itu hanya tertunjuk ke kelompok oknum tertentu saja," tutup Armen Johar.(Ardes)