PESTA demokrasi yang bakal berlangsung pada tahun depan (2024), disebut sebut akan diikuti oleh sejumlah mantan Kepala Daerah Sumatera Barat, terutama dalam memprebutkan kursi DPR Ri, di dapil Sumbar 1 (8 kursi) dan Sumbar 2 (6 kursi). Tentunya, akan berlangsung sengit dan ketat dalam mendulang suara di basisnya masing- masing. Namun, majunya sejumlah mantan kepala daerah pada kontestasi politik lima tahunan itu, tak menjadi garansi mereka akan menang mudah.
Informasi yang berhasil dihimpun Zaman, diketahui nama- nama mantan Kepala Daerah, yang bakal ikut kontestasi pada Pemilu 2024 dapil Sumbar 1, Yakni, Sadiq Pasadigue (mantan Bupati Tanah Datar 2 priode), Fauzi Bahar (mantan Walikota Padang 2 priode), keduanya dari Partai Nasdem. Terus, Gusmal (mantan Bupati Solok 2 priode ) dari PPP, Rudi Heriansyah (mantan Wakil Bupati Pessel) dari PAN. Serta Darizal Basir (mantan Bupati Pessel 2 priode), calon petahana dari partai Demokrat, dan Syuir Syam (mantan Walikota Padang Panjang 2 priode), yang juga calon petahana dari partai Gerindra.
Kemudian, dalam memperebutkan kursi DPR RI, di dapil Sumbar 2, juga disebut-sebut sejumlah mantan Kepala Daerah, yang ikut kontestasi politik Pemilu 2024. Diantaranya, Benny Utama (Bupati Pasaman 2 priode) dari partai Golkar. Terus, dari partai Nasdem, ada Ali Muhkni (mantan Bupati Padang Pariaman 2 priode) dan Irfendi Arbi (mantan Bupati Limapuluh Kota ). Dan dari PKS, Riza Falepi (mantan Walikota Payakumbuh 2 priode).
Lalu, bagaimana peluang mantan Kepala Daerah, yang bertarung memperebutkan kursi DPR RI di dapil Sumbar 1 ?. Tentunya, jelas Piagung Nurhadianto, SH.MH, salah seorang pengamat Hukum dan Politik Kota Padang, pertama, apakah parpol pengusungnya mendapatkan kursi, dalam kontestasi Pemilu 2024 tersebut. Terus, persaingannya dengan sesama calon di partainya masing- masing. Nah, bila berhasil melalui proses tahapan itu, maka barulah mantan Kepala Daerah tersebut bisa meraih kursi dewan dimaksud, ungkapnya.
Bila diamati data pemilih, serta situasi politik belakangan ini, teruatama di dapil Sumbar 1, sulit bagi patpol untuk meraih 2 kursi seperti pemilu 2019 lalu. Bila itu terjadi, dan partai Gerindra sebelumnya mendapat 2 kursi, maka bisa jadi Suir Syam, mantan Walikota Padang panjang 2 priode itu bakal tergusur. Sebab, perolehan suaranya jauh dibawah perolehan suara Andre Rosiade, pada pemilu 2019 lalu., ungkap Priagung.
Terus, lanjut Piagung, untuk partai Nasdem di dapil Sumbar 1, berpeluang besar meraih 1 kursi. Hal itu, dikarenakan dua mantan Kepala Daerah, yakni, Fauzi Bahar dan Sadiq Pasadigue, yang bakal mendulang suara di daerahnya masing – masing, ditambah lagi Marlis, mantan anggota DPRD Provinsi Sumbar. Hanya saja, bisa jadi Fauzi Bahar atau Sadiq Pasadigue, yang akan tergusur. Namun demikian, bisa saja partai Nasdem memperoleh 2 kursi, efek dari pencapresan Anies Bawesdan. Apalagi, PAN yang sebelumnya memperoleh 2 kursi, bakal tidak mendapatkan kursi lagi, karena absennya Asli Khaidir, jelasnya.
Sedangkan, partai Demokrat, masih berpeluanh meraih 1 kursi di dapil Sumbar 1. Dan diprediksi, Darizal Basir , mantan Bupati Pesisir Selatan itu, akan kembali menduduki kursi dewan di Senayan. Selanjutnya, adalah Gusmal. mantan Bupati Solok 2 prriode ini, masih diragukan untuk memperoleh kursi DPR RI pada kontestasi pemilu 2024 nantinya.. Sebab, parpol pengusungnya PPP belakangan ini, kian menurun pamornya, tutur Priagung.
Lain lagi peluang mantan Kepala Daerah, di dapil Sumbar 2 untuk pemilu 2024 kelak, ungkap Nur Rochim,S.I.P,M.Si, yang juga pengamat Sosial Politik di Sumbar. Menurutnya, dengan ikutnya Benny Utama ( Bupati Pasaman 2 priode ), dalam kontestasi pemilu di dapil Sumbar 2, sangat membantu mendulang suara partai Golkar, yang sebelumnya pada pemilu 2019 lalu, total suara partai Golkar hanya sekitar 79 ribu lebih suara,jelasnya.
Dan, lanjutnya, Benny Utama, sangat berpeluang besar untuk meraih kursi di Senayan, karena rivalnya John Kenedy Said ( caleg petahana ) sesama partai Golkar, Cuma memperoleh suara sekitar 43 ribu lebih. Ditambah lagi, ikutnya Ali Mukhni ( Bupati Padang Pariaman 2 priode ) , yang akan menggerus suara di basisnya pariaman. Apalagi, Ali Mukhni diusung oleh partai Nasdem, dalam pencalegkannya, tentu akan mampu mendulang suara, efek dari pencapresan Anies Bawesdan, ucapnya.
Kayaknya, partai Nasdem untuk dapil Sumbar 2, pada pemilu 2024, bakal mendapatkan minimal 1 kursi. Sebab, diisi oleh dua mantan Kepala Daerah. Yakni, Ali Muhkni, mantan Bupati Padang Pariaman dua priode, dan Irfendi Arbi, mantan Bupati Limapuluh Kota. Ditambah lagi, Agus Susanto, mantan anggota DPR RI. Hanya saja, bila Cuma berhasil mendapatkan 1 kursi, maka, diantara Ali Mukhni dan Irfendi Arbi, ada yang tergusur, ungkap Nur Rochim.
Hal yang sama, bisa juga dialami Riza Falepi, mantan Walikota Payakumbuh 2 priode , yang bakal diusung oleh PKS. Sebab, mantan anggota DPD RI, akan bersaing ketat dengan Nevi Zuarina, caleg petahana PKS. Namun demikian, Riza Falepi masih berpeluang meraih kursi DPR RI pada kontestasi pemilu 2024. Karena dulunya, Nevi Zuarina, didukung penuh dan adanya pengaruhnya suaminya Irwan Prayittno, Gubernur Sumbar aktif waktu itu, ungkap Nur.
Adapun kegagalan mantan Kepala Daerah dalam mencaleg sebelumnya, seperti Fausi Bahar dan Sadiq Pasadigue, karena terlalu lama mereka tak menjabat. Sebab, ketika seorang politisi telah jeda dalam rentang waktu yang cukup lama, jaringan dan basis massa yang selama ini telah terbentuk bakal terputus. Hal itu disebabkan karena masyarakat tidak lagi punya kepentingan dengan mereka, ungkap Arman Syaukat,SH, pengamat social dan hukum.
Itu sebabnya, ada sejumlah kepala daerah yang masa jabatannya belum habis, memutuskan maju menjadi caleg. Dimana mereka ini, tidak ingin ada jeda waktu dan ingin basis massa dan jaringannya tetap terawat, tutur Arman. Secara psikologis, psikologi pemilih pada pileg akan sangat jauh berbeda dengan pilkada. Kemenangan di pilkada, akan sangat ditentukan oleh sosok personal baru kemudian gagasan visi misi kemasyarakatan yang diusung kandidat,tambahnya.
Sementara pada pileg, kemenangan akan sangat ditentukan oleh kemampuan para relawan dan tim sukses yang bergerak di lapisan akar rumput. Dan masyarakat, juga cenderung memilih kandidat yang mampu memberikan kepastian dan meyakinkan masyarakat, bahwa ia layak untuk dipilih, tutur Arman Syaukat .
Namun demikian, lanjutnya, meski Caleg mantan kepala daerah unggul secara ketokohan dan popularitas, namun itu bukan jaminan. Yang sangat menentukan adalah, sejauh mana mereka merawat basis masa, setelah mereka tak lagi menjabat kepala daerah.
Kayaknya, di Sumatera Barat, baik di dapil Sumbar I atau dapil Sumbar II, sosok calon presiden (Capres) kelak, masih akan sangat menentukan perolehan kursi partai di DPR RI. Apakah Anies Bawesdan, Prabowo Subianto, atau Ganjar Pranowo.
Unttuk Pemilu 2024, khusus untuk Dapil I Sumatera Barat, yang akan memperebutkan 8 kursi, akan berat bagi parpol untuk meraih dua kursi. Dulu, pada Pemilu 2019 lalu, Partai Gerindra dan PAN, masing-masingnya meraih dua kursi yakni Andre Rosiade dan Suir Syam dari partai Gerindra, dan Attari Ghauthi Ardi dan Asli Chaidir dari PAN.
Diprediksi, pada pemilu 2024, PAN akan kehilangan kedua kursinya. Hal itu dikarenakan, tak ikutnya politisi senior PAN, Asli Chaidir. Meskipun putra Pak Asli Chaidir ikut maju, Dean Asli Chaidir, namun namanya belum dikenal publik Sumatera Barat.Tak dikenal, tentunya akan berkonsekwensi pada perolehan suara pribadi nantinya. Pada akhirnya, ini akan berimbas pada perolehan total suara partai dalam mempertahankan dua kursi tersebut.
Kegagalan PAN itu, berpeluang bagi PDI Perjuangan atau PKS , yang mengambil perolehan suara. Apalagi, PDI Perjuangan menempatkan caleg potensial, seperti Alex Indra Lukman (ketua PDIP Sumbar), Irjen Fakhrizal (mantan Kapolda Sumbar), Leli Arni (petahana DPRD Sumbar dan mantan Sekda Dharmasraya) serta Aselfine (mantan Cabup Sijunjung).
Begitu juga dengan potensi, selain faktor kekuatan Caleg pendulang suara yang merata, juga dengan ikutnya aktivis partai seperti Rahmat Saleh (anggota DPRD Sumbar), Harneli (istri Gubernur Mahyeldi/Ketua TP-PKK Sumbar) dan Hermanto (petahana tiga periode DPR RI).
Sedangkan, partai Nasdem memasang nama-nama mentereng di pencalegan DPR RI untuk Dapil I Sumatera Barat. Yakni, Fauzzi Bahar ( mantan Walikota Padang dua priode ) dan Sadfiq Pasadigue ( mantan Bupati Tanah Datar dua priode ). Terus,caleg Partai Nasdem di Pemilu 2024 yakni Lisda Hendrajoni (petahana DPR RI), Irwan Afriadi (petahana dua periode DPRD Sumbar), dan Marlis (politisi senior).
Kemudian, partai Gerindra. Untuk pemilu 2024, kemungkinan hanya memperoleh 1 kursi, yang sebelumnya mendapatkan dua kursi, yakni, Andre Rosiade dan Syuir Syam. Dan, yang tergusur bisa jadi, karena perolehan suaranya tertinggal jauh disbanding perolehan suara Andre Rosiade, pada pemilu 2019 lalu.
Sedangkan partai politik yang secara nasional eksis namun tergolong minoritas di Sumbar (PKB dan PPP), menurut Edo, masih berat untuk dapat meraih kursi parlemen. Pun begitu dengan partai non parlemen dan partai baru lainnya. (tim/red)