Jakarta,_Fhn.Com,- Pilpres 2024, banyak pengamat meramalkan Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra akan memenangkan kontestasi politik. Namun : saya punya catatan lain. Sejarah menulis, dari beberapa kali Prabowo Subianto mencalonkan diri sebagai Presiden maupun Wakil Presiden dan terus mengalami kekalahan, padahal perolehan suara Partai Gerindra menempati urutan ketiga setelah Golkar, namun pada Pilpres Tahun 2019 Prabowo mengalami kekalahan secara telak di 19 Provinsi. 19 Provinsi dimana Prabowo mengalami kekalahan telak pada Pilpres 2019 merupakan basis Islam tradisional-Islam kultural (NU) dan kelompok Nasionalis. Prabowo Subianto pribadi punya elektabilitas yang tinggi, tetapi pendamping Prabowo pada Pilpres 2019 tidak mampu memberikan insentiv elektoral sehingga tidak berdampak untuk menaikkan perolehan suara di 19 Provinsi.
Minggu, 13 Agustus 2023 Koalisi empat partai politik pendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpresn 2024 diumumkan, keempat Parpol adalah :Gerindra, PKB, Golkar dan PAN, kesepakatan kerja sama politik telah ditandatangani. Persoalannya adalah : Apakah koalisi besar mampu memenangkan Prabowo pada Pilpres 2024 ??.
Pilpres 2024, sama dengan sejarah Pilpres 2019. Prabowo Subianto memiliki elektabilitas yang tinggi dibandingkan dengan pesaingnya Ganjar Pranowo, Pabowo hanya ingin mencalonkan dirinya sebagai Capres tetapi tidak ada satu keinginanpun untuk memenangkan Pilpres. Koalisi besar tidak menjamin kemenangan Prabowo.
Menurut analisis saya Prabowo sebagai seorang Jenderal TNI tidak memahami tentang RAK Juang (Ruang, Alat dan Kondisi Juang).RAK Juang merupakan sebuah analisis intelijen sangat komprehensif dan mendalam dilakukan dan digunakan oleh seorang Prajurit sebelum melaksanakan Operasi Tempur, baik operasi tempur perorangan maupun kelompok. Berhasil tidaknya sebuah operasi tempur tergantung bagaimana RAK Juang yang dibuat oleh seorang prajurit. RAK Juang dalam operasi tempur bisa di praktekkan dalam format yang lain, yaitu operasi kontestasi politik. Kontestasi Politik bisa dimenangkan apabila RAK Juang disusun secara benar dan akurat, dan kita tunduk untuk melaksanakan RAK Juang.
Kunci kemenangan Prabowo pada Pilpres 2024 sangat bergantung pada siapa Cawapres pendamping Prabowo. Selama pemilihan Presiden 2024 pendamping Prabowo (Cawapres) tidak mampu memberikan insentif elektoral, peristiwa politik 2019 akan berulang, dan kalah.
Nama-nama Cawapres yang diisodorkan oleh koalisi Prabowo Subianto tidak seorangpun yang mampu memberikan insentiv elektoral, mereka disandera oleh persoalan-persoalan mereka sendiri termasuk Prabowo Subianto disandera dalam kasus pelanggaran HAM berat 1998 yang akan digunakan oleh lawan-lawan politiknya untuk menggagalkan kemenangan Prabowo. Kunci kemenangan Prabowo adalah : Siapa Cawapres-nya. Menurut saya Cawapres pasangan Prabowo Subianto wajib memberikan sumbangan insentiv elektoral. Untuk memenangkan Pilpres 2024 pasangan Prabowo (Cawapres) harus dari kalangan NU Organik bukan NU Naturalisasi yang mampu memberikan tambahan suara dan memenangkan di 19 Provinsi dan memenangkan Pilpres 2024.(tim/red)