Padang,_Fhn.Com,- Julukan the hidden paradise terhadap Kawasan Mandeh, Pesisir Selatan, Indonesia muncul sebagai dampak terbukanya kawasan ini terhadap dunia luar dimulai pada 2015 yang lalu. Semenjak itu, kawasan ini menjadi destinasi pariwisata yang terkenal di pantai barat Sumatera. Di sisi lain, the hidden paradise juga dapat diberikan kepada Kawasan Mandeh dalam bidang ilmu pengetahuan. Ia menyediakan lahan bagi para peneliti dari berbagai rumpun keilmuan untuk melakukan studi terhadapnya.
Sampai beberapa tahun yang lalu, kawasan Mandeh terisolir dari wilayah lainnya di pantai barat Sumatera. Dalam pada itu, tidak banyak catatan sejarah yang ditinggal dari kawasan ini. Dalam penelitian kami dan dengan penelusuran terhadap karya-karya yang telah ada sebelumnya, setidaknya kami dapat mengemukakan dua karakteristik dari historiografi Mandeh. Pertama, sebagian besar minat penelitian sejarah diarahkan pada bidang kebudayaan dari kawasan Mandeh sebagai penopang daripada pariwisata kawasan ini yang sedang berkembang. Kedua, karena langkanya dokumen-dokumen tertulis tentang kawasan ini pada masa lalu, maka pada umumnya, wawancara dan teknik sejarah lisan menjadi hal yang umum dalam hal metodologi.
Satu hal yang penting yang menjadi pokok dalam naskah ini adalah mengenai kemampuan adaptasi masyarakat terhadap transformasi yang dialami kawasan Mandeh dari desa nelayan menjadi desa wisata. Dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada di sana, diharapkan akan memberikan sumbangsih ilmiah terhadap penyelesainnya. Selain itu, dengan bidang ilmu dari berbagai akademisi, melalui implementasi dari studi yang dilakukan diharapkan dapat menyediakan pengabdian masyarakat ke kawasan itu untuk pemberdayaan masyarakat local. Jadi, penelitian yang baik itu seyogyanya dapat diimplementasikan dalam pengembangan masyarakat melalui pendekatan penta-helix.(*)
